sederhana itu berarti

banyak kegagalan terjadi
banyak kekurangan banyak mengeluh???
tidak...!!!
kurang itu mesti dipenuhi
tapi
lebih itu mesti berbagi....

Senin, 14 Mei 2012

Kembali Lagi


Cerita cinta itu dimulai dari lapangan basket, aku memang cewek cuek yang hampir tidak peduli dengan yang namanya cinta. Namun tetap saja aku sering mendengar cerita cinta dari teman-temanku.  Saat itu usiaku baru menginjak 15 jalan 16 tahun, KTP saja belum aku pegang, jadi belum terlalu penting buatku untuk memahami perasaan cinta. Sejak memasuki bangku SMA, aku memang lebih sering beraktifitas didunia basket. Karna buatku, basket adalah duniaku. Dengan basket aku dapat melupakan sejenak masalah-masalah dirumah, disekolah, atau dimanapun. Hampir seminggu sekali aku berlatih basket bersama teman-teman. Hingga akhirnya ada sebuah kompetisi yang bernama Latihan Keterampilan Siswa (LKS), dimana kompetisi itu tidak hanya diperuntukkan untuk lomba-lomba kejuruan akan tetapi olahraga serta senipun di ajangkan. Sehingga aku terus berlatih keras untuk dapt terpilih sebagai perwakilan kotaku untuk bermain di tingkat provinsi.
Penyeleksianpun dimulai, bertempat dilapangan basket di sekolahku kami semua putra putri kota berkompetisi berunjuk kemampuan kami dalam menguasai bola. Sikapku memang agak cuek dan masa bodo, tapi setidaknya aku dapat membaca sikap teman-temanku yang mulai mencuri-curi pandang kepada pemain basket putra dari sekolah lain.  Menurut kaca mataku saat itu memang para pemain basket putra menjadi idola dikalangan para cewek,  namun tidak untukku. Sikapku yang masih seperti anak kecil sangat terlihat bahwa aku tidak mengerti apa itu perasaan suka atau cinta terhadap lawan jenis.
Selama dua minggu kami berlatih bersama, masih saja aku dengan duniaku. Dunia yang hanya focus berlatih basket agar bisa menjadi juara.
Hingga mungkin entah ada beberapa cowok yang memperhatikan ku tanpa aku sadari. Tapi, biarkan sajalah, selama itu belum mengusikku aku pun tenang menyikapinya.
LKS diselenggarakan selama tiga hari, itu artinya kami semua akan mengenal karakter masing-masing dan semakin menjadi dekat satu sama lain. Dari hatiku yang terdalam, sungguh aku merasakan kekeluargaan yang begitu luar biasa di sana. Dan tidak bisa kupungkiri  akhirnya akupun mengenal apa itu cinta lokasi. Mungkin memang sangat menusiawi sekali dengan apa yang aku rasakan saat itu, ketika ada seorang cowok yang berusaha mendekatiku dan mencuri perhatianku.  Lucu memang gadis cuek sepertiku dapat menarik perhatiannya. Pertama kali kami saling mengenal itu diwali dengan sikap malu-malu yang ia tunjukkan, berjalan mendekatiku dan meminta no handphoneku. Dengan senyuman kecil aku berikan no handphone ku. Malam itu dia langsung memperkenalkan diri, dengan kondisi yang sudah tidak kaget lagi sebenarnya aku sudah tau namanya, aku lebih senang memanggilnya Phey.  Tiga hari bersama, yah meskipun tidak berdua, setidaknya hal itu merupakan pengalaman berkesan untukku.  Klimaksnya saat tim basket putri kalah, aku ditemani temanku bernama novi berlari menuju taman sekolah yang memang kondisinya sangat sepi, tempat itu cocok sekali untuk mengeluarkan penyesalan. Sudah puas menangis, aku dikagetkan dengan kedatangan Phey dan temannya. Kaget luar biasa, malu aku dengan kondisi mata yang betem dan suara yang mulai hilang. Saat itu Phey bersikap bak seorang yang dewasa, sedikit wejangan ia berikan kepadaku. Entah ketenangan menghampiri hatiku, dan membuatku tersenyum kecil. Hari itu kami akan pulang kerumah, itu artinya semua kebersamaan selama tiga hari dikota itu akan segera berakhir. Sesak sekali, tapi saat itu aku bertekad bahwa tahun depan aku harus ikut dan memenangkan kejuaraan. Aku dan Phey pulang dengan berbeda bis. Lagi-lagi kesedihan mendera hatiku. Hihihihi………..
Biarpun aku dan Phey terpisah, namun kami tetap berkomunikasi melalui handphone.  Jadi aku tidak perlu khawatir untuk tahu perkembangannya. Selama hampir satu minggu aku dan Phey sangat intensive berkomunikasi. Hingga pada hari minggu yang saat itu aku sedang dalam perjalanan menuju rumah temanku untuk belajar bersama. Terdengar suara handphone dari dalam tasku, dengan segera aku mengangat terlpon yang entah dari mana. Saat aku ucapkan salam
“Assalamu’alaikum”
‘wa’alaikumslam.. ini dina kan?’
Aku menjawab lantang,
“iyah, ini siapa yah?”
Dengan nada santai, ia pun menjawab ‘ini Phey, pake nomer baru’.
Terkejut sekali,dimana saat itu kondisiku memang sedang didalam angkutan umum. Namun obrolan itu tetap kuladeni. Maksud Phey menelponku saat itu yaitu Phey mencurahkan isi hatinya dan ia berniat menjadikan aku pacarnya. Akupun ingin sekali meneriakkan bahwa aku memang benar-benar menyukainya, namun saat itu usiaku masih sangat muda dan lagipula kakakku melarang aku untuk berpacaran. Akhirnya dengan berat hati aku menolak Phey, di dalam angkot aku teteskan rasa penyesalanku melalui air mata. Dengan berbagai cara Phey meyakinkanku. Namun tetap saja aku tidak bisa menerimanya. Akhirnya aku dan Phey menjalani hubungan tanpa status, selama seminggu hubungan itu tampak sangat harmonis dan lancar-lancar saja.
Ingin rasanya aku membagi kebahagiaan ini dengan teman-teman basket lainnya.  Latihan minggu ini aku harus bercerita tentang kedekatanku dengan Phey.
Belum sempat bercerita tentang kebahagiaanku, aku pun enggan mengeluarkan secuilpun ceritaku. Karna pagi itu kakak seniorku bernama puput lebih dulu bercerita tentang kisahnya, bagaimana ia dekat dengan cinta lokasinya itu dan bagaimana dia menyandang status pacaran dengan PHEY. Mana mungkin aku menangis ditemapat itu. Aku hanya menyodorkan suasana bahagia, seolah aku mendukung puput. Puput memang mengatakan, bahwa Phey sempat menyatakan perasaannya kepadaku. Tapi aku menolaknya.
Dan yang paling menyakitkan bagiku adalah, aku dan Phey sedang sangat dekat saat itu. Dengan tidak pikir panjang, akupun menjauh dari kehidupan Phey, membuang semua kenangan yang mungkin manis saat itu. Hatiku hancur lebur, semudah itukah Phey menyukai orang lain? Padahal baru satu minggu ia aku tolak!!!
Aku sudah tidak peduli dengan kenangan LKS, aku sudah tidak peduli dengan Phey ataupun apa saja yang menyakut tentangnya. Semuanya sirna begitu saja, walaupun memang serpihan serpihan kaca itu belum seutuhnya menghilang dari hatiku.
Dengan kejadian itu ternyata semakin menguatkan karakter dan pribadiku, ambisiku untuk basket sudah sirna, entah keinginan main-main dalam hidup seolah sirna, aku masih banyak sahabat dan keluarga yang begitu menyayangiku. Lia dahlia dan mas Dani satrio selalu memotivasiku untuk bisa menjadi peribadi yang jauh lebih baik lagi. Hingga akhirnya diusiaku yang menginjak 16 tahun aku berikrar untuk berhijab, belajar memakai kerudung dimanapun aku pergi, sejak saat itulah aku benar-benar meninggalkan dunia basket yang pernah aku cintai.
Terlepas dari Phey bukan berarti aku harus terus-terusan bersedih, Allah sangat sayang kepadaku, hatiku dibukakan untuk orang lain. Hadirlah sosok Prasetyo didalam kehidupanku, aku biasa memanggilnya ka tyo, dia adalah sahabat kakakku. Semangat  baruku didalam kepribadianku yang baru, meskipun aku menyukainya dalam diam, dia adalah kesegaran baru dalam hidupku.  Dengan menempuh badai aku mempertahankan perasaan ini untuknya, tidak sedikitpun menoleh kepada pria lain, yang kuyakini adalah kak tyo akan jadi imam yang baik untukku.
Setahun berlalu dalam perasaan ini, akupun terus yakin dengan perasaan ini. Hingga pada penghujung kelas dua, ada seseorang yang mulai mengusikku, cukup lama aku tau identitasnya, dia adalah Phey, masa laluku. Kemunculannya kembali membangkitkan rasa sakitku. Bukannya pendendam, tapi lebih baik dia tidak pernah muncul agar rasa sakit itu tidak muncul kembali. Sempat beberapa kali Phey hadir, namun tetap sikap dingin yang aku tunjukkan. Entah apa tujuannya saat itu, yang pasti aku tidak ingin dia semakin dekat denganku, mungkin aku belum siap untuk sakit yang kedua kalinya.
Setahun lagi berlalu dengan perasaan yang tetap tertuju pada Tyo. Kembali muncul sosok Phey dalam kehidupannya, namun kondisi hatiku saat itu mungklin lebih tenang disbanding setahun yang lalu, aku  mulai menerima semua yang telah terjadi, aku sudah tidak lagi mengingat bagaimana Phey menyakitiku. Kami berteman biasa, bercerita dan bernostalgia. Tetap saja aku tidak bisa seterbuka dulu dengan Phey. Hingga akhirnya Phey mulai mengutarakan isi hatinya kembali. Sontak, sikap dingin kutunjukkan padanya. Kami bertengkar hebat, hingga akhirnya Phey pergi dari kehidupanku. Untuk pergi dari kehidupannya, akupun sampai rela mengganti kartu prabayarku. Asalkan aku bisa tenang dan tidak terusik oleh baying-bayang yang menyakitkan itu.
Memasuki dunia perkuliahan, membuat aku lebih banyak aktifitas. Dan untuk perasaanku, masih tetap aku bertahan pada ka Tyo. Namun entah mengapa perasaan ini tidak sebesar dulu, aku mulai kecewa dengan ka Tyo yang ternyata sudah memiliki banyak mantan. Sedangkan aku setia dengan kesendirianku. Egois memang pemikiranku saat itu. Namun sekian lama aku menyukainya, rasanya tidak adil jika harus terus dipertahankan. Di bangku perkuliahan aku mulai membuka hati untuk orang lain, hasilnya??Nihil. aku tidak bisa menyukai seseorang dengan hatiku, semua perasaan yang ada hanya simpati, kagum, atau bahkan kasihan. Sungguh aku tidak ingin menyakiti siapapun. Tapi yang namanya hati memang sulit untuk diselami. Hingga diawal semester dua Phey hadir dengan sedikit kedewasaan, yah biar begitu aku bisa mengimbangi sikapnya yang memang saat itu aku sudah kembali normal alias tidak lagi marah. Akun facebook Phey sempat aku block beberapa kali. Dan aku konfirmasi beberapa kali. Kami berteman hingga akhirnya bersahabat, aku mulai terbiasa bercerita pada Phey soal masalah-masalahku dengan teman laki-laki di kampus, diapun sering memberikan masukan positif kepadaku. Aku senang memiliki sahabat sepertinya, seolah rasa sakit yang beberapa tahun silam sudah tidak ada. Namun pertemanan kami tidaklah semulus jalan tol, masih saja pertengkaran-pertengkaran kecil membumbui. Keberadaan Phey mulai mempengaruhi hariku. Hingga ia pun menyadarkanku akan perasaanku terhadap kak Tyo. Dia memintaku untuk bisa memberikan kesempatan pada orang lain. Dan aku terus berusaha. Hingga akhirnya ada seorang teman lama, teman SMPku. Dia bernama ahmad, ahmad sangat serius mendekatiku dan keluargaku. Hampir lebih dari 6 bulan ahmad mengisi hari-hariku. Status kami memang masih berteman biasa, Phey selalu meyakinkan aku bahwa ahmad adalah orang yang baik untukku. Tapi tetap saja aku ragu dengan ahmad. Aku mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya membuatku ragu? Padahal, bisa jadi ahmad adalah orang yang paling sempurna sejauh ini. Entahlah, itu tadi yang namanya hati yang sulit diselami. Tidak bisa kupungkiri aku memang sedang nyaman dengan Phey, keributan-keributan kecil membuat kami semakin dekat. Hal itu  yang selau membuatku rindu.
Beberapa malam aku menjalani istikhoroh, untuk ahmad dan untuk Phey. Mimpipun tak kunjung datang, mungkin aku harus menggunakan keyakinan hatiku. Tapi istikhoroh tetap aku jalanai. Hingga akhirnya kayakinan dan kemantapan itu aku dapatkan dalam satu malam itu, mimpi serta keyakinan aku benar-benar daptkan. Tyo seolah sirna seketika, dan aku ingin ketenangan ini. Cukup menyakiti orang lain dan tetap focus pada aktifitasku. Phey orang yang Lima tahun lalu silih berganti masuk kedalam kehidupanku dengan berbagai identitas. Phey yang selalu muncul dalam setiap kebimbanganku, Phey yang akhirnya kembali pada hati ini. Nyawanya tinggal satu, sekali lagi ia menyakitiku dengan orang ketiga. Maka tidak  ada lagi kesempatan untuknya. Itu ikrar dihatiku.  Yang pasti saat ini aku benar-benar yakin dengan perasaanku. Menjalani keseriusan dengan orang yang kita cintai sangatlah  membahagiakan. Saat ini aku hanya perlu menjaga konsistensi perasaan ini agar tidak melebihi rasa cintaku kepada Sang  Maha Pencipta. Segala sesuatunya hanya Allah yang mampu memberikan keputusan.
Semua perjalanan ini memang sudah ada yang mengatur, aku benar-benar mayakini itu. Perasaanku saat ini, pertemuanku dengan Phey dan komitmen kami. 



My dearest Love
Phey Visabililah

Sabtu, 04 Februari 2012

bermula dari 6 bulan yang lalu


Awal dari pertemuan pada bulan Ramadhan  2011 lalu. Seperti biasanya aku dan teman-teman SMP selalu mengadakan reoni dadakan di bulan ramadhan, tepatnya diacara buka puasa bersama. Sore itu aku datang terlambat tapi setidaknya, aku bukanlah orang yang terakhir datang.
 Dengan baju kotak-kotak biru dan kerudung biru dongker, dengan PeDenya aku datang, padahal sebelumnya bru saja ada acara di Serang.
Lelah, lesu, tapi tetap semangat….gimana enggak???berapa tahun coba….gak reonian sama anak-anak SMP.
Mungkin reoni kali itu adalah reoni terakhir yang dapat aku hadiri. Naudzubillah……
Saat datang…..kupandangi wajah-wajah teman-temanku satu persatu…..nampak guratan menua diwajah mereka….ha ha ha ha…..
Saat itu acara berlangsung di KFC Lt 2 Simpang Cilegon, setelah berbuka….kami pun pergi untuk menunaikan ibadah sholat magrib. Dan setelah sholat kami beranjak ke studio foto untuk membuat kenang-kenangan dihari itu. ......
Saat itu….sama sekali aku tidak dapat membaca apapun…baik itu perhatian ataupun tatapan. Kuanggap semuanya biasa saja…..
Ternyata…….
Komunikasi aku dan mr. Y (yaitu salah satu teman SMPku) berlanjut dengan baik, tetap saja….pembawaanku biasa saja……
Hingga……
Pada tanggal 29 oktober 2011, dimana di hari itu adalah tepat di hari ulang tahunku yang ke-19. Mr. Y datang kerumahku dengan membawa seulas senyuman dan kado yang tak kuduga….sudah pasti kupersilakan masuk dan duduk. Saat aku ingin membuka kado darinya…..dia hanya bilang….’JANGAN’. nanti saja….maka kuurungkan kembali rasa penasaranku.
Malam itu kami mengobrol banyak hal, bernostalgia masa-masa nakalnya SMP sampai aktifitas sekarang. Tapi, tetap saja aku masih biasa saja…..
Komunikasi dan pertemuan sangat intensive akhir-akhir ini, yah…meskipun seminggu sekali ia mampir kerumahku…..tapi…aku tetap biasa saja…..
Rupanya……..tak ada kata menyerah baginya….
Tanpa kusadari, dia telah mencuri perhatian kedua orang tuaku. Dan akupun disadarkan oleh ibuku….
Dalam kebimbanganku…..maka tidak kuberikan reaksi apapun. Biarlah tetap seperti ini saja….
Berteman baik dengannya….
Tapi,…pernah kucoba untuk membatasi komunikasi ini….
Tapi….ada saja jalan untuk jauh….bahkan jauh lebih dekat…..
Aku tau….Allah yang sudah mengatur semuanya.
Hingga……
Pada awal Januari  2012….Mr. Y menawariku untuk mau mengisi liburanku dengan privat adik-adiknya, sempat berfikir namun, tawaran itu memang sudah sejak jauh-jauh hari.  Akhirnya, aku menerima tawaran itu. Disitulah aku mengenal keluarganya lebih dekat….
Hingga di akhir Januari….dia pun membuat gebrakan lagi dihatiku……
Dia turut bekerja keras mencari bibiku yang hilang entah kemana…..
Padahal aku tau….keluargaku saja yang di Jakarta enggan membantu…tapi….dia yang hanya temanku……
Tetesan air mata sore itu tak terhenti …..
Entah apa yang aku rasakan……
Tapi yang pasti itu TIDAK BIASA.

Selasa, 17 Januari 2012

From toeice with love……



Di dunia abu-abu banyak sekali kisah-kisah tak terlupakan, makanya sayang banget kalo ceritanya diabisin sekaligus, oleh karena itu, aku buatin deh seriesnya….

Dari judulnya ada tentang cinta tuh,……

Waktu itu tahun 2007, aku duduk di bangku kelas satu SMK, iyah….SMK 17 Cilegon. SMK para cewek satu-satunya, tapi tidak menutup kemungkinan cowok pun banyak yang tertarik lho sekolah  disini.

Dulu, yang namanya bahasa inggris bagaikan musuh bebuyutan buatku. Entah mengapa, seolah bahasa inggris adalah pelajaran paling membosankan untukku.

Dan ….

Hal yang paling menambah bad moodku adalah….

Sekolah mengadakan les toeice satu kali dalam seminggu. 

Whaaaat??.....

Apa gak salah???

Yah enggaklah din…..

Ok… just follow…

Seperti biasa aku dan Lia selalu bersama.

Minggu pertama sangat membosankan….saat itu alumni yang mengisi materinya….

Minggu kedua….tidak begitu banyak perubahan, hanya saja pengambilan nilai atas materi minggu pertama dilaksanakan….seperti biasa….I got bad score…..

Houuuuww…..so pity am I…

Minggu ketiga…..

Hah???

Udah minggu ketiga???dan aku belum dapat apa-apa?

Tapi …..ada yang berbeda diminggu ketiga kali ini.  Tapi apa yah???

Wawww….pengajarnya agak sedikit berbeda….

Pengajar baru, dan sosok laki-laki….good looking and smart…

It is make me ………

Hmmmmmm…

Oopppzz….back to topic…

Namanya Mr. A……..usianya hanya berbeda 3 tahun dariku. kehadirannya dapat membuat semua siswi semangat belajar, entak mengapa diminggu ketiga, lab bahasa Nampak ramai sekali, kami semua aktif belajar, aktif bertanya dan aktif meperhatikan. Ini sungguh keajaiban…(Lebay amad….).

Suatu ketika, Mr. A membuat games bahasa inggris untuk kami, aku Nampak semangat kali ini….pemenangnya akan mendapat coklat dari Mr.A…

Bagaimana tidak….aku benar-benar kesem-sem…..ckckckckckckck…games belangsung lama….dan tak terasa….akhirnya……I got it….

Aku dan semua anak-anak yang lain mengaguminya……..

Aku dan semua anak-anak yang lain bersemangat belajar karenanya….

Aku dan semua anak-anak yang lain…..

Hmmm….

Siang itu….ada Mr.A  masuk kekelasku….wah….ada apa yah….dia memanggilku….hmmm…sepertinya privat sekali…..(yess….aku berhasil buat satu kelas cemburu…ckckckc). Ternyata dia minta soft copy film ayat-ayat cinta…

Tra..lala…tra…lili….

Sudah dua bulan berlalu di les toeice……

Dan yang terpenting, ilmu yang kudapat sangat bermanfaat…..Thanks God…

JJJ

Wah….pagi-pagi gini Mr. A udah disekolahan??? Padahal kan jadwalnya nanti siang?...

Eh…eh…eh….dia lewat kelasku…tuh…tuh….kan masuk…

Asikkkk…pasti mau manggil aku…..

Dan ternyata……..

Mr.A      : ada Ms. Y..?

Aku        : what???ada keperluan apa dia nyari Ms. Y?...a…..ad…..ada ka……bentar yah…

Dari situ….semua perbincangan tentang Mr. A mulai menyeruak….ternyata dia pacaran sama temen kelasku…si Ms. Y…

Selamet deh!!!

Tapi…itu tak berangsur lama…yah…paling beberapa bulan saja….intinya mah..belum jodoh…

Sabar yah Mr. A….

You will get the best….

Tapi setelah kejadian itu, Mr. A mencurahkan semua unek-uneknya kepadaku…dan memintaku tuk menjaga rahasianya…iya…rahasia tentang Mrs. Y

Oke baiklah…..

Namun Mr. A tidak bertahan lama disekolahku, ia pun pindah entah kemana. Aku dan teman-teman yang lain lost contact. Aku hanya berdoa semoga kami tetap berteman baik.


Rabu, 11 Januari 2012

Keajaiban itu memang ada…….



Setelah ikrar yang aku ucapkan diusia yang ke-16, aku memutuskan untuk tidak terjun lagi ke lapangan basket, berat memang….mengalami kegalauan selama setahun itu tidak mudah, memahami apa yang semestinya itu tidak mudah dan apalagi untuk mengaplikasikannya. Kalau bukan dukungan moril dan berbagai motivasi orang-orang terdekat, mungkin ikrar itu tidak mungkin terjadi. Dengan segenap hati yang mungkin siap tidak siap, tapi memang harus siap akhirnya aku putuskan untuk berhijab. Yah meskipun baru belajar, memang semua hal besar itu dimulai dengan hal-hal yang kecil. Dan keberhasilan pun tak jarang diawali dengan kegagalan.
Awal mulanya…..
Salah seorang motivator ku lah yang mengawali. Pagi itu hari minggu, yah…minggu yang cerah, cuaca yang bagus untuk berlatih basket, aktifitas ini sudah berlangsung sejak aku duduk dibangku SMP, bahkan saat SMP aku termasuk kapten putri basket. Hari minggu itu penampilanku sudah biasa, mengenakan baju pendek, celana pendek dan menenteng bola basket kesayanganku. Namun, suasana berbeda terjadi dirumahku, suasana menjadi hening dan seolah taka da penghuninya. Pagi itu aku berniat untuk meminjam tas kakakku, setelah masuk kamarnya….Betapa kagetnya aku melihat banyak tempelan kertas-kertas yang berisikan berbagai macam artikel mengenai ‘HIJAB BAGI WANITA’, pikirku kala itu adalah “untuk apa seorang pria memajang artikel tentang wanita???” tapi…..lama kelamaan hatiku bergetar dan terenyuh ketika lembar demi lembar kubaca artikel itu. Seolah menyinggung tapi memang benar!
Tak banyak yang ku ingat tentang artikel itu, tapi yang pasti salah satu statement yang tertulis adalah
Wanita yang katanya belum siap berhijab itu memiliki berbagai macam alasan diantaranya :
1.       Merasa kurang cantik apabila rambut indahnya tidak terurai
2.       Merasa tidak PeDe apabila kulit mulusnya itu tidak terlihat
3.       Tidak laku-laku apabila menutupi kecantikannya
4.       Panas, gerah, dan keringat bercucuran.
5.       Dan….belum mendapat hidayah dari Sang Illahi.
Sebenarnya masih banyak alasan yang ku baca saat itu, tapi…hanya segelintir alasan itulah yang ku ingat dengan jelas.
Mari kita kupas satu per satu alasan diatas sebelum kita tahu keajaiban apa dibalik berhijab.
1.       Sebenarnya cantik itu apa sih? Cantik itu tidak terlihat, cantik itu abstrak, cantik sulit didefinisikan karna cantik tidak memiliki bentuk. Cantik adalah rasa, cantik adalah keindahan yang apabila orang lain melihatnya, cantik bukanlah nafsu, cantik juga kesucian, cantik itu adanya didalam diri, bahkan sesungguhnya cantik itu takkan terlihat meskipun kita berusaha memperlihatkannya. So? What is the meaning of Beautiful? Bagi saya ternyata cantik itu adalah sebuah keanggunan yang muncul dari inner beuty, dan setiap insan wanita itu memilki sisi inner beutynya masing-masing, hanya saja….kapan seorang wanitu itu akan menghidupkan ke-inner beuty-an yang ia miliki….
2.       Sebenarnya memiliki kulit mulus adalah impian setiap kaum hawa, siapa coba yang gak pengen punya kulit mulus???
3.       Tapi….tapi…ada tapinya nihhh…..banyak sih kaum hawa yang memang sudah dianugrahkan kulit mulus, putih dan cerah. Tapi kenapa yah mesti di jemur diterik matahari? Mesti dibiarkan terkena debu? Dan mesti di biarkan ribuan pasang mata kaum Adam melihatnya? Lantas? Nilai keindahan itu, apakah masih ada? Dan apa yang kita persembahkan untuk sang Suami? Bukankah orang special dalam hidup kita, yang satu-satunya dialah yang berhak menikmati keindahan itu adalah Suami. So…buat saudari muslimahku….only share it….and more better do it! Ckckckck…..
4.       Di awal penjelasan sudah membahas kecantikan dan keindahan lantas? Mengapa takut tidak laku? Kuncinya adalah bangkitkan ke-inner beuty-anmu, dan jaga apa yang sudah dianugerahkan kepaadamu. Dengan itu semua insyallah jodoh gak kemana.
5.       Kita semua tahu, bahwa cuaca sekarang sedang extreme, apalagi sudah masuk musim panas. Bayangkan, betapa panasnya dan teriknya matahari yang menyengat kulit dan rambut kita. Tujuan berhijab, selain meminimalisir nafsu birahi kaum adam, ternyata berhijab juga banyak manfaatnya lho….melindungi kita dari teriknya matahari yang menyengat kulit dan rambut. Namun, bagaimana dengan keringan yang berlebih karena lembab?  Sungguh, alasan yang dapat dipatahkan, Islam itu mengajarkan keindahan dan kebersihan. Sekarang bagaimana kalau kita menerapka kebersihan itu sendiri, gak usah jauh…jauh deh, kebersihan badan sendiri dulu deh…mau rambut gak lembab? Hal termudah dan tersimpel adalah keramas dengan rutin, yang biasa pergi kesalon gak usah khawatir, sekarang udah banyak tuh salon muslimah. So? Alasan apalagi yang akan muncul?.....
6.       Hidayah itu artinya petunjuk….kalo kita keseringan bilang “Belom dapet Hidayah”, lantas pedoman hidup selama ini darimana? Hidayah tinggal dicari, dipelajari, dipahami dan diaplikasikan yah dari Al-Qur’an dan hadist….lantas hidayah darimana lagi???kalo hidayah gak dicari..yah bakan bilang belom dapet hidaya terus atuhhhhh…..jadi, marilah kita luruskan persepsi yang selama ini salah kaprah itu.
Setelah aku membacanya, nampaknya ada secuil kesedihan….kesediha melakukan kesalahan selama bertahun-tahun sejak aku baligh, harusnya…….
Yasudahlah……
Semua manusia hidup kan butuh perubahan lebih baik, setelah aku habis membaca selesai artikel itu, lantas aku keluar dari kamar itu dan menuju ruang tamu, disitu telah terliha kakakku sedang duduk manis namun tak sedikitpun tersenyum padaku, mungkin…..
Sudahku duga, kakakku tak ingin melihatku berpenampilan serba terbuka itu….ditambah gayaku sudah seperti anak laki-laki (tomboy)…
“mau sampai kapan kamu begini????” (ujar kakakku)
“lho?apa sih? Ada yang salah?” (jawabku)
Dari situ, aku tak meladeninya lagi, aku segera pergih latihan basket. Namun, sepanjang perjalanan dan hari itu benar-benar membuatku tak enak makan dan beraktifitas. Yang hanya ku ingat adalah artikel-artikel didinding kakakku serta sikap kakakku yang mendadak berubah, memang akhir-akhir itu tingkat kereligiusannya sedang meningkat tajam.
Sebentar lagi ulang tahunku yang ke-16, bingung…apa yang inginku capai dan apa yang sudah kudapat….aku merenung memikirkan hal itu….
Hingga pada suatu saat aku ingin beranjak, pindah, atau bahkan pergi dari aktifitas lamaku….dibilang jenuh, enggak juga…hanya saja….secuil perasaan dewasa menegurku. “hey….come on!!! Moving on”.
Dan akhirnya  di usia ke-16 ikrar itu terlontarkan dalam hati. Senang..dari hari-ke hari kakakku sudah menunjukkan senyum sumringahnya.
Tapi,…tidak ada lagi kompetisi yang dapat aku ikuti….
Lantas???darimana aku mendapatkan prestasi membanggakan????
Yang mana dulu aku berfikiran, hanya dibidang olahragalah aku bisa meraihnya.
Di penghujung kelas 2 SMK, aku mulai focus belajar. Hingga diawal kelas 3.
Aku baru tau ternyata perpisahan nanti, tidak semua orang tua dapat hadir, hanya orang tua pilihanlah yang diperbolehkan hadir. Yaitu, orang tua yang anaknya memiliki prestasi di sekolah.
Dalam hati aku terus beristigfar….
“Ya Allah, bagaimana ini?akankah orang tuaku tidak hadir melihatku dikalungi piagam kelulusan??”
Ini tidak boleh terjadi, aku harus melakukan sesuatu.
Sejak saat itu aku terus mencari celah informasi, agar aku dapat menjadi salah satu siswa berprestasi.
Aku tau dan percaya, dibalik Doa dan permohonan aka nada jawaban.
Akhirnya KEAJAIBAN itu dating…
Informasi yang ku dengar….akan dibuka kompetisi untuk delegasi debat bahasa inggris tingkat kota. Jujur, pertama kali mendengar informasi itu, aku merinding “akankah aku bisa?bahasa inggris??”.
Tapi kuikuti saja alurnya…mulai dari tes hingga pendekatan behavior yang dilakukan oleh penguji. Pengujiku saat itu Mrs Imas, dialah wanita yang memiliki chemistry terhadapku….dia bilang…disini banyak murid berpotensi disbanding kamu, tapi….entahlah…ibu rasanya ingin memilihmu…so, don’t make me disappoint….yah..
Dibilang begitu….semangatku membara donk! Semangat pertama si untuk ibu, karna aku harus membawa serta ibuku di perpisahan kelas tiga.
Saat seleksi terakhir ada 6 orang, dan kami dibagi 2 team. Entah…dari awal aku selalu minder dengan yang lainnya….rasanya aku hanya cadangan….
Ingat betul pukul 17.00 aku dan teman-teman yang lain memulai penyeleksian itu. Kukerahkan yang terbaik dariku…DAN hasilnya adalah….Aku masuk Team Inti dan diposisikan sebagai bagian tervital di team itu.
Sungguh KEAJAIBAN yang tak dapat kulupakan.
Selama beberapa minggu aku dan teman-teman berlatih debate, aktifitas kami, Koran, kamus, berita, dan internet. Jujur…sudah berminggu-minggupun motivasiku adalah “IBU”.
Kompetisi tingkat kota dimulai….
Mungkin dengan giat latihan, tidah mengeluh, berdoa dan tak lupa restu orang tua membuat kami menjadi team yang kuat hari itu. Kami pun masuk final dan melawan SMK terberat saat itu. Dengan motion baru, dan case building selama  20 menit, cukup membuat kali kalut….sebelum lomba, aku dan kawan-kawan sholat dzuhur dan tak lupa berdoa masing-masing, entah apa isi doa dari teman-temanku, yang jelas saat itu doaku adalah
“Ya Allah, Mungkin ini sudah jalanMu, hari ini aku dan teman-teman sedang berjuang Ya Allah, pintaku satu dari kompetisi ini, aku ingin membawa ibuku melihatku saat perpisahan nanti, Amin”
Kamipun beranjak keluar dan menuju lapangan….
Disana sudah terlihat puluhan psang mata yang menyaksikan kami, aku tak bisa menyembunyikan rasa grogi itu. Kompetisipun dimulai….dengan rasa percaya diri aku dan teman-teman mengikuti alur debate dengan baik….dan Alhamdulilah…nampaknya team lawan kessulitan menjatuhkan argument kami…
Dengan rasa bahagia tak terkira team dari SMKku menjadi pemenang pertama DAN…
KEAJAIBAN ke-2, aku dinobatkan sebagai best speaker…
Subhanallah …tak henti-hentinya aku menangis bahagia……
Namun, perjuangan belum berakhir….aku dan teman-teman harus bekerja keras untuk melaju ketingkat provinsi , persaingan sungguh semakit menarik…bagaimana tidak? Di provinsi aku bertemu dangan sekolah-sekolah bonafit, serta standar international.
Lagi-lagi….AKANKAH????
Saat itu lomba diadakan didaerah tanggerang selatan, fasilitas hotel kunikmati bersama teman-teman…Kami merasa kurang lepas…disana, karna hati yang deg-degan selalu menghantui. Besoknya kami berlomba. Hari pertama aku enggan sekali memakai almamater sekolah, padahal guru pembimbingku menyarankan aga memakai almamater. Jawabku saat itu “ nanti saja yah mis, kalo kita ke final kita pake almamater, kalo hari pertama seragam ajjah…gimana??”. Aku melihat senyum  sumringah dibibir mis imas, mungkin beliau berfikir, anak muridku sangat percaya diri akan masuk final, akhirnya beliau berkata “amin..baiklah, almamater ini kita kenakan di hari terakhir”. Singkat cerita, kami memenangkan perlombaan dihari pertama dan kedua. Entah itulah… KEAJAIBAN ke-3 yang kami rasakan. Hingga hari terakhir kami melawan sekolah tuan rumah, kaget aku melihat lawanku yang semuanya berwajah oriental itu. Bahasa sehari-hari di sekolah mereka saja sudah bahasa inggris, aku hanya tersenyum sedih saat itu. Tapi melihat penampilan, nampaknya mereka tidak jauh lebih bagus dari  team kami (sombooong…), semua orang juga bilang gitu. Tapi, alhasil kami tidak masuk babak  final. Kami hanya berkesempatan memperebutkan juara 3.
Ingat betul, saat itu pertandingan akan dilaksanakan setelah dzuhur. Sama persis ketika kami akan bertanding di tingkat kota.
Kamipun sholat dzuhur terlebih dahulu, dan berdoa…..
Doa yangku haturkan saat itu sama persis dengan doa yangku panjatkan saat aku ingin berlomba ditingkat kota,
“Ya Allah, Mungkin ini sudah jalanMu, hari ini aku dan teman-teman sedang berjuang Ya Allah, pintaku satu dari kompetisi ini, aku ingin membawa ibuku melihatku saat perpisahan nanti, Amin”.
Akhirnya persaingan sengit dimulai….saat itu aku benar-benar pasrah dan menyerahkan seluruhnya hanya kepada Allah Sang Maha Pemilik Keputusan.
Hasilnya, kamipun menyabet juara 3 debat bahasa inggris tingkat Provinsi, inilah KEAJAIBAN yang ke-4.
Dengan bangga, aku yang menjadi perwakilan team maju ke atas panggung yang megah itu.
Dalam hati “Ibu…ini untukmu”
Setelah kompetisi itu aku mulai focus UN dan bersiap untuk perpisahan. Ternyata lagi-lagi aku ingin meminta pertolongan KepadaNYA. Tak habis pintaku padaNYA. Kakakku membuat tantangan,
“ bisa tidak kamu mendapatkan nilai matematika melebihi nilaiku??”
Aku kaget melihatnya….bagaimana mungkin??nilai UN Matematikanya saja 9.00, lantas bagaimana denganku????

Lagi-lagi aku berkata …..AKANKAH???
Tak berhenti berdoa dan berusaha….
UN pun berlangsung….entah semangat sekali aku menyambut soal Matematika…
Sedangkan siswa lain seolah ingin menangis melihatnya….
Kuisi sebiasaku dan alhamdulilah semua terjawab dengan INSYALLAH….
Dag….dig…dug….
Hasilnya mengatakan aku mendapat nilai Matematika 9.50
Subhanallah ……KEAJAIBAN ke-5 yang ku dapat….
Aku bisa!!!!
Perpisahanpun berlangsung, dengan bangga kubawa ibuku hari itu…tak hanya itu…aku juga diminta untuk memberikan kata perpisahan dihari itu, dengan segala kerendahan hati akupun bersedia, sambutan terakhir menggunakan bahasa inggris saat itu. Aku tau IBU melihatku…dan tersenyum.
Subhanallah KEAJAIBAN itu MEMANG ADA…….