sederhana itu berarti

banyak kegagalan terjadi
banyak kekurangan banyak mengeluh???
tidak...!!!
kurang itu mesti dipenuhi
tapi
lebih itu mesti berbagi....

Rabu, 11 Januari 2012

Keajaiban itu memang ada…….



Setelah ikrar yang aku ucapkan diusia yang ke-16, aku memutuskan untuk tidak terjun lagi ke lapangan basket, berat memang….mengalami kegalauan selama setahun itu tidak mudah, memahami apa yang semestinya itu tidak mudah dan apalagi untuk mengaplikasikannya. Kalau bukan dukungan moril dan berbagai motivasi orang-orang terdekat, mungkin ikrar itu tidak mungkin terjadi. Dengan segenap hati yang mungkin siap tidak siap, tapi memang harus siap akhirnya aku putuskan untuk berhijab. Yah meskipun baru belajar, memang semua hal besar itu dimulai dengan hal-hal yang kecil. Dan keberhasilan pun tak jarang diawali dengan kegagalan.
Awal mulanya…..
Salah seorang motivator ku lah yang mengawali. Pagi itu hari minggu, yah…minggu yang cerah, cuaca yang bagus untuk berlatih basket, aktifitas ini sudah berlangsung sejak aku duduk dibangku SMP, bahkan saat SMP aku termasuk kapten putri basket. Hari minggu itu penampilanku sudah biasa, mengenakan baju pendek, celana pendek dan menenteng bola basket kesayanganku. Namun, suasana berbeda terjadi dirumahku, suasana menjadi hening dan seolah taka da penghuninya. Pagi itu aku berniat untuk meminjam tas kakakku, setelah masuk kamarnya….Betapa kagetnya aku melihat banyak tempelan kertas-kertas yang berisikan berbagai macam artikel mengenai ‘HIJAB BAGI WANITA’, pikirku kala itu adalah “untuk apa seorang pria memajang artikel tentang wanita???” tapi…..lama kelamaan hatiku bergetar dan terenyuh ketika lembar demi lembar kubaca artikel itu. Seolah menyinggung tapi memang benar!
Tak banyak yang ku ingat tentang artikel itu, tapi yang pasti salah satu statement yang tertulis adalah
Wanita yang katanya belum siap berhijab itu memiliki berbagai macam alasan diantaranya :
1.       Merasa kurang cantik apabila rambut indahnya tidak terurai
2.       Merasa tidak PeDe apabila kulit mulusnya itu tidak terlihat
3.       Tidak laku-laku apabila menutupi kecantikannya
4.       Panas, gerah, dan keringat bercucuran.
5.       Dan….belum mendapat hidayah dari Sang Illahi.
Sebenarnya masih banyak alasan yang ku baca saat itu, tapi…hanya segelintir alasan itulah yang ku ingat dengan jelas.
Mari kita kupas satu per satu alasan diatas sebelum kita tahu keajaiban apa dibalik berhijab.
1.       Sebenarnya cantik itu apa sih? Cantik itu tidak terlihat, cantik itu abstrak, cantik sulit didefinisikan karna cantik tidak memiliki bentuk. Cantik adalah rasa, cantik adalah keindahan yang apabila orang lain melihatnya, cantik bukanlah nafsu, cantik juga kesucian, cantik itu adanya didalam diri, bahkan sesungguhnya cantik itu takkan terlihat meskipun kita berusaha memperlihatkannya. So? What is the meaning of Beautiful? Bagi saya ternyata cantik itu adalah sebuah keanggunan yang muncul dari inner beuty, dan setiap insan wanita itu memilki sisi inner beutynya masing-masing, hanya saja….kapan seorang wanitu itu akan menghidupkan ke-inner beuty-an yang ia miliki….
2.       Sebenarnya memiliki kulit mulus adalah impian setiap kaum hawa, siapa coba yang gak pengen punya kulit mulus???
3.       Tapi….tapi…ada tapinya nihhh…..banyak sih kaum hawa yang memang sudah dianugrahkan kulit mulus, putih dan cerah. Tapi kenapa yah mesti di jemur diterik matahari? Mesti dibiarkan terkena debu? Dan mesti di biarkan ribuan pasang mata kaum Adam melihatnya? Lantas? Nilai keindahan itu, apakah masih ada? Dan apa yang kita persembahkan untuk sang Suami? Bukankah orang special dalam hidup kita, yang satu-satunya dialah yang berhak menikmati keindahan itu adalah Suami. So…buat saudari muslimahku….only share it….and more better do it! Ckckckck…..
4.       Di awal penjelasan sudah membahas kecantikan dan keindahan lantas? Mengapa takut tidak laku? Kuncinya adalah bangkitkan ke-inner beuty-anmu, dan jaga apa yang sudah dianugerahkan kepaadamu. Dengan itu semua insyallah jodoh gak kemana.
5.       Kita semua tahu, bahwa cuaca sekarang sedang extreme, apalagi sudah masuk musim panas. Bayangkan, betapa panasnya dan teriknya matahari yang menyengat kulit dan rambut kita. Tujuan berhijab, selain meminimalisir nafsu birahi kaum adam, ternyata berhijab juga banyak manfaatnya lho….melindungi kita dari teriknya matahari yang menyengat kulit dan rambut. Namun, bagaimana dengan keringan yang berlebih karena lembab?  Sungguh, alasan yang dapat dipatahkan, Islam itu mengajarkan keindahan dan kebersihan. Sekarang bagaimana kalau kita menerapka kebersihan itu sendiri, gak usah jauh…jauh deh, kebersihan badan sendiri dulu deh…mau rambut gak lembab? Hal termudah dan tersimpel adalah keramas dengan rutin, yang biasa pergi kesalon gak usah khawatir, sekarang udah banyak tuh salon muslimah. So? Alasan apalagi yang akan muncul?.....
6.       Hidayah itu artinya petunjuk….kalo kita keseringan bilang “Belom dapet Hidayah”, lantas pedoman hidup selama ini darimana? Hidayah tinggal dicari, dipelajari, dipahami dan diaplikasikan yah dari Al-Qur’an dan hadist….lantas hidayah darimana lagi???kalo hidayah gak dicari..yah bakan bilang belom dapet hidaya terus atuhhhhh…..jadi, marilah kita luruskan persepsi yang selama ini salah kaprah itu.
Setelah aku membacanya, nampaknya ada secuil kesedihan….kesediha melakukan kesalahan selama bertahun-tahun sejak aku baligh, harusnya…….
Yasudahlah……
Semua manusia hidup kan butuh perubahan lebih baik, setelah aku habis membaca selesai artikel itu, lantas aku keluar dari kamar itu dan menuju ruang tamu, disitu telah terliha kakakku sedang duduk manis namun tak sedikitpun tersenyum padaku, mungkin…..
Sudahku duga, kakakku tak ingin melihatku berpenampilan serba terbuka itu….ditambah gayaku sudah seperti anak laki-laki (tomboy)…
“mau sampai kapan kamu begini????” (ujar kakakku)
“lho?apa sih? Ada yang salah?” (jawabku)
Dari situ, aku tak meladeninya lagi, aku segera pergih latihan basket. Namun, sepanjang perjalanan dan hari itu benar-benar membuatku tak enak makan dan beraktifitas. Yang hanya ku ingat adalah artikel-artikel didinding kakakku serta sikap kakakku yang mendadak berubah, memang akhir-akhir itu tingkat kereligiusannya sedang meningkat tajam.
Sebentar lagi ulang tahunku yang ke-16, bingung…apa yang inginku capai dan apa yang sudah kudapat….aku merenung memikirkan hal itu….
Hingga pada suatu saat aku ingin beranjak, pindah, atau bahkan pergi dari aktifitas lamaku….dibilang jenuh, enggak juga…hanya saja….secuil perasaan dewasa menegurku. “hey….come on!!! Moving on”.
Dan akhirnya  di usia ke-16 ikrar itu terlontarkan dalam hati. Senang..dari hari-ke hari kakakku sudah menunjukkan senyum sumringahnya.
Tapi,…tidak ada lagi kompetisi yang dapat aku ikuti….
Lantas???darimana aku mendapatkan prestasi membanggakan????
Yang mana dulu aku berfikiran, hanya dibidang olahragalah aku bisa meraihnya.
Di penghujung kelas 2 SMK, aku mulai focus belajar. Hingga diawal kelas 3.
Aku baru tau ternyata perpisahan nanti, tidak semua orang tua dapat hadir, hanya orang tua pilihanlah yang diperbolehkan hadir. Yaitu, orang tua yang anaknya memiliki prestasi di sekolah.
Dalam hati aku terus beristigfar….
“Ya Allah, bagaimana ini?akankah orang tuaku tidak hadir melihatku dikalungi piagam kelulusan??”
Ini tidak boleh terjadi, aku harus melakukan sesuatu.
Sejak saat itu aku terus mencari celah informasi, agar aku dapat menjadi salah satu siswa berprestasi.
Aku tau dan percaya, dibalik Doa dan permohonan aka nada jawaban.
Akhirnya KEAJAIBAN itu dating…
Informasi yang ku dengar….akan dibuka kompetisi untuk delegasi debat bahasa inggris tingkat kota. Jujur, pertama kali mendengar informasi itu, aku merinding “akankah aku bisa?bahasa inggris??”.
Tapi kuikuti saja alurnya…mulai dari tes hingga pendekatan behavior yang dilakukan oleh penguji. Pengujiku saat itu Mrs Imas, dialah wanita yang memiliki chemistry terhadapku….dia bilang…disini banyak murid berpotensi disbanding kamu, tapi….entahlah…ibu rasanya ingin memilihmu…so, don’t make me disappoint….yah..
Dibilang begitu….semangatku membara donk! Semangat pertama si untuk ibu, karna aku harus membawa serta ibuku di perpisahan kelas tiga.
Saat seleksi terakhir ada 6 orang, dan kami dibagi 2 team. Entah…dari awal aku selalu minder dengan yang lainnya….rasanya aku hanya cadangan….
Ingat betul pukul 17.00 aku dan teman-teman yang lain memulai penyeleksian itu. Kukerahkan yang terbaik dariku…DAN hasilnya adalah….Aku masuk Team Inti dan diposisikan sebagai bagian tervital di team itu.
Sungguh KEAJAIBAN yang tak dapat kulupakan.
Selama beberapa minggu aku dan teman-teman berlatih debate, aktifitas kami, Koran, kamus, berita, dan internet. Jujur…sudah berminggu-minggupun motivasiku adalah “IBU”.
Kompetisi tingkat kota dimulai….
Mungkin dengan giat latihan, tidah mengeluh, berdoa dan tak lupa restu orang tua membuat kami menjadi team yang kuat hari itu. Kami pun masuk final dan melawan SMK terberat saat itu. Dengan motion baru, dan case building selama  20 menit, cukup membuat kali kalut….sebelum lomba, aku dan kawan-kawan sholat dzuhur dan tak lupa berdoa masing-masing, entah apa isi doa dari teman-temanku, yang jelas saat itu doaku adalah
“Ya Allah, Mungkin ini sudah jalanMu, hari ini aku dan teman-teman sedang berjuang Ya Allah, pintaku satu dari kompetisi ini, aku ingin membawa ibuku melihatku saat perpisahan nanti, Amin”
Kamipun beranjak keluar dan menuju lapangan….
Disana sudah terlihat puluhan psang mata yang menyaksikan kami, aku tak bisa menyembunyikan rasa grogi itu. Kompetisipun dimulai….dengan rasa percaya diri aku dan teman-teman mengikuti alur debate dengan baik….dan Alhamdulilah…nampaknya team lawan kessulitan menjatuhkan argument kami…
Dengan rasa bahagia tak terkira team dari SMKku menjadi pemenang pertama DAN…
KEAJAIBAN ke-2, aku dinobatkan sebagai best speaker…
Subhanallah …tak henti-hentinya aku menangis bahagia……
Namun, perjuangan belum berakhir….aku dan teman-teman harus bekerja keras untuk melaju ketingkat provinsi , persaingan sungguh semakit menarik…bagaimana tidak? Di provinsi aku bertemu dangan sekolah-sekolah bonafit, serta standar international.
Lagi-lagi….AKANKAH????
Saat itu lomba diadakan didaerah tanggerang selatan, fasilitas hotel kunikmati bersama teman-teman…Kami merasa kurang lepas…disana, karna hati yang deg-degan selalu menghantui. Besoknya kami berlomba. Hari pertama aku enggan sekali memakai almamater sekolah, padahal guru pembimbingku menyarankan aga memakai almamater. Jawabku saat itu “ nanti saja yah mis, kalo kita ke final kita pake almamater, kalo hari pertama seragam ajjah…gimana??”. Aku melihat senyum  sumringah dibibir mis imas, mungkin beliau berfikir, anak muridku sangat percaya diri akan masuk final, akhirnya beliau berkata “amin..baiklah, almamater ini kita kenakan di hari terakhir”. Singkat cerita, kami memenangkan perlombaan dihari pertama dan kedua. Entah itulah… KEAJAIBAN ke-3 yang kami rasakan. Hingga hari terakhir kami melawan sekolah tuan rumah, kaget aku melihat lawanku yang semuanya berwajah oriental itu. Bahasa sehari-hari di sekolah mereka saja sudah bahasa inggris, aku hanya tersenyum sedih saat itu. Tapi melihat penampilan, nampaknya mereka tidak jauh lebih bagus dari  team kami (sombooong…), semua orang juga bilang gitu. Tapi, alhasil kami tidak masuk babak  final. Kami hanya berkesempatan memperebutkan juara 3.
Ingat betul, saat itu pertandingan akan dilaksanakan setelah dzuhur. Sama persis ketika kami akan bertanding di tingkat kota.
Kamipun sholat dzuhur terlebih dahulu, dan berdoa…..
Doa yangku haturkan saat itu sama persis dengan doa yangku panjatkan saat aku ingin berlomba ditingkat kota,
“Ya Allah, Mungkin ini sudah jalanMu, hari ini aku dan teman-teman sedang berjuang Ya Allah, pintaku satu dari kompetisi ini, aku ingin membawa ibuku melihatku saat perpisahan nanti, Amin”.
Akhirnya persaingan sengit dimulai….saat itu aku benar-benar pasrah dan menyerahkan seluruhnya hanya kepada Allah Sang Maha Pemilik Keputusan.
Hasilnya, kamipun menyabet juara 3 debat bahasa inggris tingkat Provinsi, inilah KEAJAIBAN yang ke-4.
Dengan bangga, aku yang menjadi perwakilan team maju ke atas panggung yang megah itu.
Dalam hati “Ibu…ini untukmu”
Setelah kompetisi itu aku mulai focus UN dan bersiap untuk perpisahan. Ternyata lagi-lagi aku ingin meminta pertolongan KepadaNYA. Tak habis pintaku padaNYA. Kakakku membuat tantangan,
“ bisa tidak kamu mendapatkan nilai matematika melebihi nilaiku??”
Aku kaget melihatnya….bagaimana mungkin??nilai UN Matematikanya saja 9.00, lantas bagaimana denganku????

Lagi-lagi aku berkata …..AKANKAH???
Tak berhenti berdoa dan berusaha….
UN pun berlangsung….entah semangat sekali aku menyambut soal Matematika…
Sedangkan siswa lain seolah ingin menangis melihatnya….
Kuisi sebiasaku dan alhamdulilah semua terjawab dengan INSYALLAH….
Dag….dig…dug….
Hasilnya mengatakan aku mendapat nilai Matematika 9.50
Subhanallah ……KEAJAIBAN ke-5 yang ku dapat….
Aku bisa!!!!
Perpisahanpun berlangsung, dengan bangga kubawa ibuku hari itu…tak hanya itu…aku juga diminta untuk memberikan kata perpisahan dihari itu, dengan segala kerendahan hati akupun bersedia, sambutan terakhir menggunakan bahasa inggris saat itu. Aku tau IBU melihatku…dan tersenyum.
Subhanallah KEAJAIBAN itu MEMANG ADA…….



2 komentar: